MENIKMATI SESAL

Kau buat senang dirimu sendiri
Bertindak demi keuntungan pribadi
Dan menghiraukan kami
Yang sembari tadi memandangi
          Kau lempar sejuta kata
          Yang tak sedikit hanyalah dusta
          Kami tertimpuk olehnya
          Bukan hanya satu atau dua
          Tapi, selaksana air disamodra
          Luas dan dalam kami tersakiti
          Atas persatuan yang tlah kau robeki
Apakah kau tak sadar
Atau kau pura- pura lupa
Bertahun- tahun lamanya
Di tanah ini
Darah- darah pernah membasahi
Pluru- pluru menir dan mortir meliangi
Jutaan tubuh terbujur
Demi cita yang luhur
Jutaan rakyat melebur
Dalam satu tekat
Satu tujuan
Untuk berkata satu, meneriakan kata “ merdeka’’
Untuk selama- lamanya.
           Namun tempo ini
           Dari atas panggung kampanye politikmu
           Kata persatuan yang kau teriakan
           Sudahlah berbeda arah.
           Kerna ternyata kata itu
           Hanyalah sekadar slogan politik identitas
           Kerna ternyata kata itu
           Hanyalah sekadar ambisimu duduk dikorsi tertentu
Apakah kau tak menyesal dan malu ?
Kau tak menyesal ?
Kami yang menyesal
Kau tak menikmati?
Kami yang menikmati.
Kau tak menyesal dan menikmati?
Kami yang harus menikmati sesal ini.

                                          ( B. Febrianto )


Komentar

Postingan Populer