Cerita Anak
The First Experience
Tanggal 26 Oktober 2012 yang lalu,
Sanggar Lare Mentes telah di undang untuk mengikuti sebuah acara memperingati
Hari Sumpah Pemuda di Gereja SPM Bunda Kristus Wedi. Kami telah mempersiapkan
diri dari jauh-jauh hari sebelumnya. Setiap sore hari kami selalu latihan musik
bersama, kami akan mempersembahkan 3 lagu dengan alat musik seperti perkusi,
gitar, keyboard , dan alat musik pukul sederhana lainnya. Dengan Ari di jimbe,
Gita di jimbe, Doni di jimbe, Kopral di alat pukul sederhana, Bayu di keyboard,
Nita di botol dan Wahyu di vokal. Kami ingin menampilkan perform semaksimal
yang kami bisa.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba,
kami yang beragama Islam menjalankan sholat Ied dahulu. Setelah pukul 11 kami
berkumpul di Sanggar untuk brifing dahulu dan mempersiapkan alat-alat pentas
untuk di bawa ke Gereja. Sesampainya di Gereja, sudah banyak orang disana. Ada
banyak mobil dan bus terparkir di luar Gereja. Ternyata di sana acaranya sedang
lomba-lomba antar Paroki. Kami pun chek sound. Kami akan tampil saat sesi pensi
jam 1 nanti. Rasanya menunggu tampil itu kaya nunggu giliran dimakan buaya yang
sudah 3 hari tidak makan.
Akhirnya, dengan perasaan campur aduk, karena ini pertama kalinya kami tampil di depan orang banyak, kami berusaha untuk tampil percaya diri walaupun rasanya ingin sekali cepat-cepat turun panggung saking nervous nya. Setelah berdo’a bersama, kami pun di panggil naik ke atas panggung, kami memperkenalkan diri kami. Dan ... taraaaaa ........ kami pun tampil. Beruntung kami dapat tampil dengan maksimal karena teman-teman Gereja ikut asik berjoget sehingga kami pun tidak terlalu nervous. Semoga lain kali kami dapat kesempatan untuk ikut serta acara-acara di luar lagi. Amin
By : Merici
Pensi Di Gereja Wedi
Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya setelah 6
tahun berlalu akhirnya Sanggar di undang untuk menjadi bintang tamu di Gereja Wedi dalam rangka hari Sumpah Pemuda yang di
laksanakan pada tanggal 26 oktober atau tepat hari Idhul Adha. Sebelum tanggal
26 Oktober saya dan teman-teman Sanggar jauh-jauh hari menyiapkan mental dan
latihan musik untuk acara tersebut. Setiap hari kami latihan dari jam 4 sore
sampai jam 7 malam.
Kami terus berlatih agar hasilnya
memuaskan, tanggal 26 Oktober pun tiba. Waktunya sholat idul adha , sehabis
sholat idhul adha kami jam 9 berkumpul di Sanggar dan latihan musik 1 kali sehabis
itu jam 10 kami berangkat ke Gereja untuk menyiapkan properti musik yang akan
digunakan. Setelah selesai, lalu kami balik, ada yang pulang ke Sanggar, ada
juga yang pulang ke rumah. Kemudian jam 12 kami kumpul di Sanggar untuk berdoa
bersama-sama setelah itu kami pun berangkat ke Gereja.
Sesampainya disana ternyata sudah
banyak orang dan ada beberapa lomba. Saya pun masuk ke dalam lingkungan bersama
Merici. Di dalam ada banyak orang yang sedang merias temannya untuk lomba rias.
Kemudian kami pun keluar untuk menyaksikan lomba-lomba ,pensi-pensi, drama dll.
Disitu saya dan teman-teman tertawa terbahak-bahak melihan tingkah kocak
seorang banci yang sedang menghibur kami. Disaat saya sedang menikmati hiburan
tiba-tiba saya di panggil kak Wahyu dan teman-teman Sanggar lainnya. Kami masuk
kedalam dan kami pun berdoa bersama-sama agar saat kami pentas berjalan dengan
lancar dan hasilnya memuaskan.
Dan giliran kami pun tiba. Dengan
jantung yang berdebar-debar saya dan teman-teman sanggar naik ke atas panggung.
Saya pun menghirup nafas dalam-dalam dan mulai lah permainan musik kami. Tepuk
tangan yang meriah dari penonton pun ikut mengiringi permainan musik kami. Alhamdulilah
pensi berjalan dengan lancar. Dan semoga lain waktu sanggar diundang lagi.
Amin.
By : Nitha
Komentar
Posting Komentar